English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Selamat datang di Softgameindo

Dapatkan software, game, film, tips dan trik dan masih banyak yang lain semuanya gratis.

STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

Mashasiswa Angkatan 2013 Jurusan Sistem Informasi STMIK AKAKOM YOGYAKARTA Foto sewaktu selesai ospek

STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

Terima kasih kakak wali yang telah membimbing kami hingga kami diterima di STMIK AKAKOM

Ghost Recon

Dapatkan game tembak disini.

Section 8

Game petualangan seru dan menegangkan

Need for speed

Game balap seru dan menantang

Thursday, April 18, 2013

Tak Selamanya Bersama (cerpen)


            Angga dan Umam adalah sahabat lamaku waktu kecil, dulu kami sering bersama meski umur kami berbeda agak jauh, orang tua merekapun bersahabat dengan orang tuaku. Aku menganggap mereka sudah seperti saudaraku sendiri, saat aku sedih mereka selalu bisa menghiburku dan membuatku tertawa dan akupun sebaliknya. Setiap aku pergi mereka selalu turut pergi bersamaku, kami selalu menjaga satu sama lain. Dan kebetulan rumahku tidak terlalu jauh dengan rumah mereka terutama dengan rumah Angga. Saat masih dibangku sekolah dasar aku selalu berangkat bersama mereka meskipun kami tidak sekolah di sekolahan yang sama.

            Saat masuk SMA kami berpisah karena keinginan masing-masing. Aku dan Umam satu sekolahan meskipun aku dan Umam tidak satu kelas. Sedangkan Angga memilih bersekolah di sekolahan lain. Waktu aku kelas X Umam sudah menjadi kakak kelasku dia sudah kelas XII. Sedangkan Angga masih kelas XI, Angga adalah murid yang cukup berprestasi di sekolahnya. Sedangkan Umam adalah temanku yang cukup bijak dan dewasa meskipun ia sering susah untuk dibangunkan ketika kami tidur bersama. Aku sering meminta bantuannya ketika aku ada masalah karena ia lebih tau dan dewasa.
            Hal demi hal kami lewati baik senang maupun sengsara. Pada waktu itu Angga mempunyai seorang pacar Angga pun sangat menyayanggi pacarnya hampir melebihi rasa persahabatan kami. Waktu terasa sudah bergulir lama Angga kini jarang keluar rumah dan jarang berkumpul dengan kami. Entah apa yang terjadi padanya, hanya aku dan Umam yang sering ngumpul bareng dan teman-temanku lainnya. Apakah dia lebih mementingkan pacarnya dari pada kami, dia menjadi lebih sombong, ketika itu ia bertemu dengan kami di jalan dengan membonceng pacarnya ia seperti tidak mengenal kami. Namun tibalah waktu pahit bagi Angga, karena pacar yang disayangi Angga telah meninggalkannya begitu saja entah pergi kemana. Angga pun sangat terpukul dengan keadaannya yang menimpanya saat ini. Beberapa hari kemudian, aku mendapat kabar dari ibunya bahwa Angga jatuh sakit, ia terkena demam tinggi. Badannya pun begitu panas, mendengar kabar itu aku langsung pergi menjemput Umum dan langsung menjenguk Angga yang sedang sakit demam di rumahnya.
            Sesampainya di rumah Angga, aku dan Umam langsung menuju ke kamarnya. Ia sedang tertidur lelap dengan muka yang pucat, kemudian Aku dan Umam menunggu Anggar terbangun dari tidurnya. Beberapa jam kemudian Angga terbangun dari tidurrnya, ia kelihatan sangat menyesali perbuatannya. Angga pun sadar dan langsung meminta maaf kepada kami dan kami memaafkannya dengan setulus hati. Umam kemudian berbicara kepada Angga bahwa “sahabat itu seperti bintang, meski ia tidak selalu terlihat tapi ia selalu ada disana”. Angga langsung menyadari bahwa sahabat itu adalah orang yang selalu ada disaat senang ataupun sedih.
            Beberapa minggu kemudian Angga akhirnya sembuh dari demamnya. Kamipun sering berkumpul seperti biasa. Waktu demi waktu hari demi hari, dan semester demi semester telah kami lewati bersama. Pada akhirnya temanku Umam telah lulus dari sekolah. Itu artinya kami harus berrpisah sejenak, karna ia akan kuliah ke palembang.
            Sungguh sangat sedih melihatnya pergi tapi apa boleh buat aku dan Angga harus merelakannya pergi. Perlahan mobil bus yang dinaiki Umam pun berangkat pergi ke terminal. Lambaian tangn Umam semakin lama semakin jauh, jauh, jauh, dan perlahan-lahan mulai menghilang. Kini tinggal Aku dan Angga agak sepi rasanya hari-hari tanpa Umam. Kini Aku sudah kelas XI SMA dan Angga kelas XII SMA taklama lagi semester genap akan kami hadapi.
            Setelah kami hadapi semester genap Akupun harus merelakan Angga pergi untuk kuliah. Ia kuliah ke Jogja, karena ia sangat ingin kesana ditambah lagi disana ada kakek dan neneknya. Hari-hari tak secerah dulu lagi, Aku memang mempunyai teman di sekolah dan di rumah, tapi mereka semua tidak ada yang seperti Angga dan Umam. Akupun menunggu kepulangan mereka dengn sabar.
            Setelah lama Aku menunggu akhirnya hari raya idul fitri akan segera datang pasti Angga dan Umam akan segera mudik ke kampung. Beberapa hari sebelum lebaran Angga pun pulag disusul kepulangan Umam selang beberapa hari setelah Angga. Kami sangat senang bisa berkumpul seperti dulu meski hanya sejenak. Setelah lebaran hampir berahir kami mengadakan perpisahan untuk satu tahun mendatang. Kami berkumpul kerumah Angga dan makan ikan bakar hasil bakaran kami. Aku dan Umam pun menginap di rumah Angga karena perintah Angga, kemudian kami tidur bersama diatas tikar yang sederhana sebagai rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan kami. Terdengar suara ayam berkokok pertanda hari baru telah dimulai, pagi-pagi itu pun mereka melanjutkan kuliahnya masing-masing, aku pun yakin kami akan bertemu kembali didunia atau pun di surga...

Karya : Mas Shaid